Buku ReWork lahir dari pengalaman kedua penulisnya ketika membangun dan menjalankan perusahaan bernama Basecamp. Jadi sebagian besar cara mereka menjalankan Basecamp, diceritakan buku ini.
Yang unik adalah, metode yang mereka gunakan untuk menjalankan bisnis cukup berseberangan dengan cara konvensional.
Saya sendiri menganggap buku ini merupakan panduan membangun suatu bisnis atau bekerja di era modern.
Isinya Terdiri dari 9 Bagian yaitu :
- Perencanaan
- Perkembangan
- Produktivitas
- Kompetitor
- Evolusi
- Promosi
- Rekrutmen
- Pengendalian kerusakan
- Kultur perusahaan
Untuk pemula, buku ini sangat bagus jika dibaca secara berurutan.
Atau jika saat ini dari kita ada yang sedang menjalankan bisnis dan mengalami masalah di bagian tertentu, di rekrutmen atau produktivitas misalnya. Bisa langsung ke bagian tersebut untuk belajar.
Dapatkan Buru Originalnya Disini :
Yang Saya Suka dari Buku Ini
To The point, Penulis sepertinya menghindari basa-basi dan langsung bicara ke intinya saja.
Out Of the Box, Cara-cara yang mereka tuangkan di buku ini mungkin belum pernah terpikirkan sekalipun oleh pembaca.
Isi Buku
Ada 9 pokok utama dari buku ini, saya akan coba simpulkan yang menurut saya menarik di tiap-tiap bagiannya.
Namun setelah membaca artikel ini, saya sarankan untuk membeli bukunya, agar terbentuk POV yang utuh dari sisi masing-masing pembaca.
1. Perencanaan
Adalah fase dimana kita baru akan memulai sebuah bisnis, beberapa poin yang saya highlight adalah :
- Ketika mempunya ide yang hebat, hanya akan sekedar jadi ide jika tidak dilaksanakan
- Ketika membangun sebuah bisnis seharusnya sudah memperhitungkan berapa keuntungan yang akan kita dapatkan. Bukan seperti startup yang bakar duit dulu, baru memikirkan bagaimana caranya untung
- Sebisa mungkin tidak menggunakan uang orang lain / investor ketika memulai bisnis, karena akan banyak menghadapi interupsi dari mereka, dan ruang gerak menjadi terbatas.
2. Perkembangan
Ini adalah fase, ketika kita mulai menjalankan bisnis.
- Kita tetap bisa berkarya dan menghasilkan sesuatu walaupun memiliki sumber daya terbatas. Karena ruang kreativitas bisa muncul dari keterbatasan. Power of kepepet lah istilahnya.
- Jika produk bisnis sudah bisa memenuhi tujuan utamanya, maka segera luncurkan untuk dijual walau saat ini produk tersebut belum sempurna. Jika nanti ada perbaikan bisa dilakukan sambil jalan.
3. Produktivitas
Yang merupakan kegiatan aktif dalam menjalankan bisnis, dimana disini penulis menceritakan:
Lembur setiap hari
Lembur di saat weekend itu ternyata pertanda bahwa produktivitas buruk. Perlu untuk diperhatikan, hal ini bisa menyebabkan burn out dan kurangnya waktu istirahat dan tidur. Kurang tidur dapat membuat kita keras kepala, minim kreativitas, kurang semangat, dan mudah tersulut emosi.
Coba diperiksa lagi benarkah selama sepanjang hari kita sudah benar-benar bekerja?
Mungkin terlalu banyak interupsi, seperti ajakan ngobrol dari rekan kerja, terlalu banyak memeriksa media sosial, atau banyak ajakan rapat dan balas membalas email?.
Tipsnya adalah, coba di tiap harinya buat jam khusus yang tidak bisa diganggu siapapun dan kegiatan apapun. Misalnya jam 9 – 11.30 pagi.
Selama waktu itu harus fokus bekerja dan menyelesaikan semua tugas-tugas. Evaluasi selama sebulan dan lihat hasilnya, apakah masih sering lembur atau tidak ?
Kebanyakan Meeting
Kebanyakan Meeting atau Rapat itu tidak penting. Banyak permasalahan yang tidak selesai hanya dengan sekali rapat, bisa berkali-kali. seharusnya durasi yang direncanakan adalah 1 jam malah bisa menjadi 3 jam.
Karena terlalu banyak yang ingin ikut bicara dan unjuk gigi walaupun sebenarnya bukan orang yang tepat
Kalaupun harus ada meeting, Usahakan sesuai dengan waktu yang ditentukan, membahas sesuai agenda saja, dan cukup undang orang-orang yang benar-benar terkait dengan agenda meeting.
4. Kompetitor
Bagian yang menekankan bahwa kita tidak akan menjadi siapa-siapa jika menjiplak. KIta hanya akan menjadi pasif dan menunggu kompetitor mengeluarkan inovasinya untuk ditiru. Dan akhirnya kita akan selalu menjadi peniru.
Sebenarnya akan lebih baik jika mengabaikan kompetisi. Daripada menciptakan Apple Killer, Samsung Killer, KFC Killer, dll. Lebih baik fokus ke diri sendiri saja.
Kalau terlalu larut dalam kompetisi, malah yang ada menjadikan kompetitor sebagai parameter. Dan ini tidak sehat bagi bisnis, karena selalu menjadikan mereka tolak ukur.
5. Evolusi
Bagian yang membahas tahap selanjutnya saat anda menjalankan bisnis, beberapa nasihat yang saya ambil adalah :
Berani mengatakan tidak, atau tidak menjadi YES-MAN.
Seringkali kita mengatakan IYA daripada tidak hanya karena perasaan tidak enak atau karena tidak mau terlibat konflik.
Padahal, ini berpotensi akan merepotkan kedepannya. Membuat pekerjaan utama menjadi lebih lama diselesaikan hanya karena mengiyakan permintaan yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Memastikan produk memang berguna
Maksudnya begini, kadang sebuah produk itu sangat terlihat hebat di iklan dan promosi. Namun ketika sudah sampai di tangan pelanggan. Ternyata tidak sehebat yang dipromosikan. Biasa saja.
Produk yang hanya hebat saat di iklan, tidak akan berumur panjang.
6. Promosi
Mengajar adalah salah satu media promosi yang powerfull.
Ketika kompetitor sedang fokus beriklan, menjadi sponsor, bahkan merekrut salesman. Kita bisa menjadi beda sendiri dan berhemat dengan cara mengajar.
Misal Ketika bisnis adalah jasa hosting, buatlah sebuah akun media sosial atau channel yang membahas berbagai macam tentang website termasuk tutorial.
Ajarilah audiens bagaimana membuat website yang menarik, website yang aman, atau bahkan kabar terbaru tentang website.
Mereka akan lebih mempercayai dan menghargai. Sehingga jika membutuhkan website mereka akan mengingat dan mempertimbangkan jasa hosting kita.
7. Perekrutan
Bagian ini adalah ketika bisnis sudah mulai membesar dan kita sudah merasa membutuhkan orang lain untuk membantu. Ada beberapa poin yang saya highlight yaitu :
Jangan merekrut siapapun untuk melakukan suatu pekerjaan, kecuali sudah mencoba sendiri terlebih dahulu.
Karena dari situ kita akan tahu, bagaimana melakukan pekerjaan dengan baik, dan bagaimana cara yang efektif melakukan job-desk pekerjaan itu. Juga Bagaimana harus memberi saran, memberi kritik, atau dukungan kepada orang yang melakukan pekerjaan itu.
Tanpa bermaksud merendahkan pendidikan. Coba berilah kesempatan kepada orang yang punya skill menunjang dan portofolio yang tepat walaupun tidak mempunyai pendidikan tinggi. Sesuai dengan jobdesk yang sedang dibuka.
Karena Kadangkala orang dengan pendidikan tinggi dan lulusan kampus ternama, justru sebagai penghambat kemajuan suatu bisnis karena terlalu kaku dalam beroperasi.
8. Pengendalian Kerusakan
Setiap bisnis pasti punya masalah. Namun kita dinilai dari cara menangani masalah tersebut.
Ketika terjadi masalah di dalam bisnis. Sebaiknya segera beritahu pelanggan. Lebih baik mereka tahu dari kita sebelum orang lain atau media yang menyampaikannya.
Namun dalam memberitahu sebaiknya sudah menyertakan langkah yang sedang diupayakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Contohnya seperti ini :
Daripada berkata :
“Mohon maaf hal ini terjadi pada anda, saat ini tim kami sedang menanganinya”
Akan Lebih baik jika :
“Mohon maaf hal ini terjadi pada anda, ini dikarenakan terjadi karena alat kami rusak yang disebabkan gempa bumi yang baru saja terjadi, saat ini tim kami sedang menuju lokasi dan diperkirakan akan selesai dalam 3 jam yaitu maksimal pukul 17.00 WIB. Untuk perkembangan selanjutnya kami secara pribadi akan mengabari anda”.
Sudah tahu yang lebih baik bukan ?
9. Kultur Perusahaan
Kultur yang sebenarnya, terbentuk dari perilaku yang konsisten.
Kita ingin agar setiap orang di perusahaan Selalu memperlakukan pelanggan dengan baik, memberikan kepercayaan kepada rekan kerjanya di perusahaan, para atasan memberikan support terbaik untuk bawahannya.
Ini akan menjadi kultur atau kebiasaan jika konsisten dilakukan terus menerus dalam waktu lama.
Untuk memulainya Bisa dimulai dari jabatan paling tinggi dahulu untuk memberi contoh.
Kesimpulan
Bagi saya buku Rework menawarkan pandangan baru yang sangat relevan bagi siapa saja yang ingin mengembangkan bisnis atau karir di era digital saat ini. Dengan menantang cara-cara asumsi tradisional tentang dunia kerja, buku ini memberikan wawasan yang praktis dan mungkin langsung dapat diterapkan.
Setiap bab memotivasi pembaca untuk berpikir ulang tentang cara mereka bekerja, membuat keputusan, dan memprioritaskan apa yang benar-benar penting.
Menurut saya jika kamu mencari panduan yang nyata dan aplikatif untuk sukses di dunia bisnis modern, Rework bisa dijadikan salah satu referensi utama.
Dapatkan Buru Originalnya Disini :
Merasa terbantu dengan artikel ini dan ingin beri saya apresiasi ?
Kamu bisa traktir saya disini : teer.id/anggawahyudi 😀
Leave a Reply